Ritual pemakaman seperti ini di sebut sebagai "pemakaman langit" oleh masyarakat setempat. Mereka meyakini bahwa setiap orang yang meninggal akan mengalami sebuah reinkarnasi. Atas dasar tersebut mereka mempercayai proses reinkarnasi akan berjalan sebagaimana mestinya apabila jasadnya di berikan kepada burung nasar untuk di makan sebagai persembahan suci.
Masyarakat setempat melakukan ini jika seseorang meninggal pada usia di bawah 18 tahun atau pada perempuan yang sedang hamil dan orang yang meninggal karena terserang penyakit menular. Konon mereka percaya bahwa jika jasad tersebut di mangsa oleh burung Nasar maka ruhnya akan mendiami tempat-tempat yang mulia. Mereka akan membiarkan jasad di mangsa oleh burung nasar hingga tersisa tulang-tulang saja.
Pada saat salah seorang anggota keluarga meninggal selama tiga hari mereka akan berdoa dan melafadzkan mantera-mantera. Setelah itu mayat di bawa ke sebuah pegunungan sebelum di biarkan mayat tersebut di mangsa oleh burung nasar mereka menyayat daging mayat dengan pisau tajam, setelah itu mayat di biarkan di cabik dan dikuliti oleh burung nasar hingga tersiasa tulang.
Hanya dalam beberapa menit ratusan burung nasar menyantap habis daging mayat tersebut dan hanya menyisakan tulang. Setelah itu tulang-tulang yang berserakan di kumpulkan dan di hancurkan dengan kapak. Setelah tulang-tulang terpotong kecil-kecl mereka campur dengan makanan yang di sebut "tsampa" setelah itu campuran ini di berikan kembali kepada burung nasar hingga habis tak tersisa.
Kita berharap ajaran seperti ini tidak masuk ke Indonesia
sumber : http://unik-aneh.lintas.me/go/ips888.blogspot.com/everything-miniatur-surga-di-bumi/
Sabtu, 11 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar